Here, There and Everywhere
To find yourself, think for yourself. (Socrates)
Thursday, May 23, 2019
Jual Rendang Paru Kering Kotogadang Homemade - Kota Bandung - Akmani Shop | Tokopedia
Jual Rendang Paru Kering Kotogadang Homemade - Kota Bandung - Akmani Shop | Tokopedia: Jual Rendang Paru Kering Kotogadang Homemade ,Rendang Paru dengan harga Rp 250.000 dari toko online Akmani Shop, Kota Bandung. Cari product Lauk Pauk lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.
Sunday, May 19, 2019
Thursday, May 9, 2019
Fish and Chips di Borough Market - Pasar 1000 Tahun
Setelah puas mengeksplor beberapa galeri di kawasan Southwark, perut mulai keroncongan dan kami berniat untuk mengisi perut dengan makanan yang "berat" di Borough Market. Masih di kawasan Southwark, kami meneruskan perjalanan ke pasar kuliner yang sudah berumur 1000 tahun ini.
Melewati beberapa gang yang berliku berjalan dari Tate Modern, akhirnya sampailah kami di kawasan Borough Market. Harum makanan yang sedang dimasak langsung menyeruak menggelitik syaraf penciuman. Tidak terlalu lama memilih, saya memutuskan untuk mencoba memesan fish and chips di sebuah restoran semi outdoor. Nama restonya FISH ! Konon fish and chips di sini dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik di London.
Sebelum memesan, saya lalu teringat pesan seorang teman, bahwa kalau pesan fish and chips di sini porsinya besar, cukup mengenyangkan untuk di share dua orang.
Dan benar saja, begitu datang pesanan, ternyata porsinya gede banget...! Bahkan untuk dua orang sekalipun. Dalam hati saya berfikir, habis ngga nih ya ? (padahal abis sihhh..)
Karena sudah terlalu molor dari jam makan siang yang normal, kami mulai makan untuk menghemat waktu. Kami memilih ikan Bass (Barramundi atau Kakap Putih di Indonesia) - atas saran pramusaji. Ini bukan yang termurah, bukan juga yang termahal, sedang-sedang lah.
Irisan kentangnya berbeda dengan yang sering kita temui di Indonesia, disini irisannya "gendut2", crispy diluar, tapi lembut di dalamnya. Irisan ikan nya hampir sebesar sendal jepit, tepung di bagian luar sangat crispy dan ikan di dalamnya dimasak "beautifully" kalau pinjam bahasa Master Chef. Tidak ada rasa anyir sama sekali dengan tingkat kematangan yang pas.
Apa ya rahasianya koq tepungnya bisa beda kerenyahannya dengan fish n chips umumnya di tanah air?
Belakangan baru saya ngeh, bahwa tepung yang membungkus ikannya itu beer-battered alias menggunakan bir dalam adonannya:
For the beer batter:
250ml beer
200g plain flour, plus extra for drudging the fish
5g fresh yeast
1 free-range egg yolk
Pinch sugar
Ooo panteees....
Ada uang ada barang, harga fish and chips di Borough jauh lebih mahal dengan fish and chips di Camden Market atau di beberapa tempat lain di London. Yang di Camden pun enak pisan, meski potongan ikannya tidak sebesar ini. Ikannya bisa kita pilih, sesuai selera dan kondisi kantong. Ngobrol ngobrol dengan penjual fish and chips di Camden lelaki paruh baya berkebangsaan Mesir, menurut dia selama ikan nya 'tidak berduri' dan daging ikannya berwarna 'putih' bisa diolah untuk masakan ini. Biasanya, ikan kakap putih, ikan dori, yang umum digunakan. Iya juga sih, kebayang kalau ikannya banyak duri nya...susah makannya.
Sekarang cocolannya, ini ada dua jenis yang disajikan selain perasan lemon, ada saus tartar, bisa juga cuka Malt, disamping ada sejenis pasta berwarna hijau yang khas - rasanya asin gurih terbuat dari kacang polong rebus yang ditumbuk dan diberi bumbu.
Selama dua minggu mengeksplor London, makanan ini jadi favorit banget, mumpung disini deh...gitu mikirnya 😄
Teman teman, di halaman ini (scroll down yaa) kamu bisa lihat foto foto surrounding Borough Market di kawasan Southwark, ada The Golden Hinde, The Anchor, Clink Prison Museum, dan tembok reruntuhan Winchester Palace. Satu penyesalan terbesar saya mengelilingi kawasan Southwark ini adalah tidak sempat ke Shakespeare Globe Theatre karena kendala teknis dan cuaca :(
Gerimis disertai angin suhu 9-11 derajat, well...cuaca London is the most unpredictable...
Sampai ketemu di tulisan saya mengenai obyek berikutnya ...Terimakasih sudah mampir ya :)
Visit:
The Golden Hinde
Kapal Inggris pertama yang mengelilingi dunia antara 1577 - 1580, dikapteni oleh Sir Francis Drake.
|
Kedai minum yang sudah berumur 800 tahun - The Anchor |
The Clink Prison penjara tertua dan paling terkenal di Inggris (sekarang Musium Penjara) berdiri tahun 1144 |
Winchester Palace dulunya merupakan salah satu bangunan terbesar dan paling penting di seluruh London abad pertengahan. Dibangun pada awal abad ke-13 menjadi kediaman Uskup Winchester yang berkuasa, istana sebagian besar hancur karena kebakaran tahun 1814. Sekarang tinggal sisa tembok ini yang tersisa, menjadi semacam monumen bagian dari sebuah bangunan modern.
Tate Modern - World’s Most Iconic Modern Art Gallery
Selain memiliki
koleksi internasional karya seni modern dan kontemporer awal abad ke 20 dan abad ke 21, galeri ini adalah karya arsitektur bersejarah yang
patut dikunjungi.
Tate Modern adalah salah satu dari empat galeri Tate di Inggris, dan menyambut 5 juta pengunjung setiap tahunnya.
Untuk mencapainya kita bisa jalan kaki sekitar 12 menit dari St Paul’s Cathedral ke arah selatan - melintasi sungai Thames dengan berjalan via jembatan iconic Millenium Bridge. Museum seni nasional ini terletak di di bekas Power Station Bankside di tepi Sungai Thames.
Di sisi selatan jembatan Millenium ini ini berlokasi Globe Theatre, Bankside Gallery dan Tate Modern, sedangkan di sisi utaranya terdapat City of London School dan St Paul’s Cathedral. Stasiun underground terdekat dari jembatan ini adalah Mansion House.
Jangan lupa ambil foto di Millenium Bridge dengan latar belakang kubah St Paul’s Cathedral ketika kamu sampai persis di tengah jembatan. So instagramable !
Tate Modern adalah salah satu dari empat galeri Tate di Inggris, dan menyambut 5 juta pengunjung setiap tahunnya.
Untuk mencapainya kita bisa jalan kaki sekitar 12 menit dari St Paul’s Cathedral ke arah selatan - melintasi sungai Thames dengan berjalan via jembatan iconic Millenium Bridge. Museum seni nasional ini terletak di di bekas Power Station Bankside di tepi Sungai Thames.
Di sisi selatan jembatan Millenium ini ini berlokasi Globe Theatre, Bankside Gallery dan Tate Modern, sedangkan di sisi utaranya terdapat City of London School dan St Paul’s Cathedral. Stasiun underground terdekat dari jembatan ini adalah Mansion House.
Jangan lupa ambil foto di Millenium Bridge dengan latar belakang kubah St Paul’s Cathedral ketika kamu sampai persis di tengah jembatan. So instagramable !
source: www.guidelondon.org.uk The Tate Modern and the Millennium Bridge over the River Thames. Photo Credit: ©London & Partners. |
Boiler House: Bangunan utama ini seperti kotak empat persegi panjang yang besar dengan tower ditengahnya menyerupai huruf T terbalik - hampir sama ukurannya dengan Westminster Abbey Dengan cerobong asap utama yang berdiri setinggi 99m, bangunan ini dikonversi dan dibuka untuk umum pada tahun 2000. Sampai di depan gedungnya kamu akan disambut oleh penampilan street artists, ada yang nyanyi atau kalau kamu lagi beruntung, bisa nonton performing solo theatre gratisan di plaza
The Switch House: Pada bulan Juni 2017, bangunan tambahan di sudut bangunan utama juga dibuka untuk umum. Setelah lama banyak ditunggu, ekstensi baru ini telah menambah ruang galeri sebesar 60%. Bentuknya seperti piramida yang diputar. Di halaman gedung ini bisa kamu dapati instalasi seni modern yang berganti ganti tiap beberapa periode.
Di lantai atas Switch House terdapat balkon dengan pemandangan spektakular ke cakrawala London dan dapat diakses secara gratis! Pemandangan kubah St Paul's Cathedral dari sini sungguh mengesankan.
Di lantai atas Switch House terdapat balkon dengan pemandangan spektakular ke cakrawala London dan dapat diakses secara gratis! Pemandangan kubah St Paul's Cathedral dari sini sungguh mengesankan.
Masih di kompleks ini, kamu harus masuk ke Turbine Hall yang tingginya 26m, ruang luas ini adalah tempat turbin pembangkit listrik berada. Sejak dibuka pada tahun 2000, lebih dari 60 juta pengunjung telah menikmati karya seni berskala besar di ruang Turbine Hall yang menakjubkan.
The Turbine Hall with Richard Tuttle’s installation “I Don’t Know. The Weave of Textile Language”, 2014. Photo © Inexhibit |
The Turbine Hall gallery on the ground floor of the former Bankside Power Station building. Photo © Inexhibit |
Di Turbine Hall yang
memukau kita bisa menikmati karya luar biasa seniman seperti
Cézanne, Bonnard, Matisse, Picasso, Rothko, DalÃ, Pollock, Warhol dan
Bourgeois.
Untuk yang sangat gandrung dengan karya Warhol seperti saya, bisa memuaskan hasrat di sini lah pokoknya…
Untuk yang sangat gandrung dengan karya Warhol seperti saya, bisa memuaskan hasrat di sini lah pokoknya…
Fokus
internasional galeri ini adalah
koleksi lebih dari 800 karya seniman
yang berasal dari lebih dari 50 negara. Mereka merespons “debat gender” dengan cara yang jauh lebih proaktif
daripada kebanyakan galeri seni, yaitu dengan cara menampilkan hasil karya
seniman secara rata, dibagi 50-50
antara seniman pria dan wanita.
Di sini kamu bebas mengambil foto hampir di seluruh ruang utama galeri kecuali di ruangan-ruangan khusus pameran yang berbayar yaa...
Setelah satu atau dua jam melihat-lihat, kamu bisa ngaso sejenak untuk makan siang atau sekedar menyeruput secangkir kopi di café atau restoran di lantai dasar.
Jangan lupa mampir di toko buku yang letaknya persis di samping cafe, selain buku kamu bisa beli T shirt, artwork, dan aneka souvenir di sini. Melengkapi kebahagiaan saya hari itu, mendapati bahwa kafenya juga ada smoking area lho 💖
Saya yakinkan kamu ya, kunjungan ke London tidak lengkap tanpa perjalanan ke Tate Modern !
Terimakasih sudah mampir, nantikan tulisan saya tentang
obyek lain ya 😊
Sunday, May 5, 2019
St. Paul's Cathedral London - Dari Makam Hingga Instalasi Seni Adilihung
Bicara tentang katedral ini adalah bicara tradisi sekaligus inovasi, situs ini selalu populer dan merupakan salah satu obyek wisata paling terkenal di London.
Yuk kita telusuri apa aja yang menarik dari katedral yang mulai berdiri sejak tahun 604 Masehi ini.
Setelah melalui tiga fase perubahan selama sejarah ratusan bahkan ribuan tahun, katedral ini akhirnya hancur pada kebakaran besar London tahun 1666 (Great Fire of London), dan kemudian di bangun ulang dengan rancangan arsitek Sir Christoper Wren yang turut membangun kembali kota London. Bapak Wren ini dimakamkan ya di katedral ini juga..
Kubah katedral ini merupakan salah satu kubah yang terbesar di dunia dengan ketinggian 366 kaki (-/+ 102 meter). Sampai tahun 1967 bangunan ini merupakan bangunan tertinggi di London. Kalau kamu sanggup naik ke kubah melawati ratusan anak tangga (aku enggak - makasih!) ke atas dan nangkring disana - jangan lupa untuk menghabiskan waktu di Whispering Gallery (Galeri Berbisik) yang terkenal itu sambil kamu naik. Kenapa disebut Galeri Berbisik, karena biisikan paling pelan pun konon bisa terdengar dari seberang kubah di Galeri Berbisik. Ajaib? Menurut keterangan, itu karena desain khusus kubah katedral, frekwensi suara berjalan dengan sangat baik di Whispering Gallery - yang berupa jalan setapak yang tingginya tiga puluh meter. Coba aja sendiri dengan seorang teman dan lihat seberapa pelan Anda bisa saling berbisik dari sisi yang berlawanan.
Tapiii ternyata....waktu tulisan ini dibuat, ada berita bahwa galeri berbisik ditutup sementara loh sejak 1 April 2019... kabarnya gegara ada seorang remaja yang jatuh dari galeri pada hari itu. Ini jadi pemberitaan di hampir seluruh media saat itu. So sorry to hear that....
Lanjut yaa...
Pada tahun 1964, Martin Luther King Jr. pernah memberikan khotbah di St Paul's Catherdral, dihadapan sekitar 4000 jemaat (nah udah kebayang kan ya kapasitas katedral ini). Aku baru ngeh ternyata MLK Jr. selain aktivis ternyata juga seorang pendeta Baptis. Saat itu khotbahnya tentang tiga pendekatan berbeda dalam hidup - yang sekarang dikenal sebagai Tiga Dimensi untuk Kehidupan yang Lengkap.
Koleksi seni St Paul's?
Wuihhh jangan ditanya. Koleksi seni St Paul's Cathedral mencakup berbagai periode seni, hingga hari ini. Katedralnya sendiri sudah karya seni kan ya..., udah gitu St Paul's jadi rumah bagi banyak karya seni cantik yang bearasal dari periode waktu yang berbeda. Patung Madonna dan Anak karya Henry Moore, mosaik Victoria yang menghiasi tembok disertai dengan karya-karya modern seperti salib putih karya Gerry Judah dan neon neon karya karya L'Otoile dan Ian Hamilton Finlay, étable de lumiere.
Yang dua terakhir itu seni modern dan kontemporer.
Ah gilaaa aja....aku betah berlama lama menikmati karya indah yang seolah ga habis-habis, tapi yaa harus segera jalan untuk obyek berikutnya. Cuman sayangnya...kita ga boleh motret di dalem...hanya sampai pintu masuk doang...
By the way, Sir Winston Churchill, Florence Nightingale dan sekian banyak tokoh sejarah juga dimakamkan di sini...
Sepanjang kunjungan kita pakai headset sambil pegang semacam tab untuk dengerin recorded guide nya yang pakai sistem multimedia gitu - jadi kita mandiri mau hilir mudik ke arah mana aja menjelajahi dan mengagumi karya karya seni yang luar biasa..
Waktu aku datang ke sini 6 Maret 2019 bertepatan dengan hari Rabu Abu (Ash Wednesday) dan sedang berlangsung misa ekaristi. Untuk pengunjung/turis dibatasi oleh sebuah divider dengan misa yang sedang berlangsung, tapi pengunjung bisa menyaksikkan misa - sehingga kedua kegiatan bisa berlangsung tanpa saling mengganggu.
Sebenernya pengen stay lebih lama untuk dengar paduan suara nya...tp ya apa boleh buat..masih banyak yang mau di explore dan harus tetap sesuai itinerary supaya dapet semua yg sudah dijadwalkan hari itu alias OGI (ogah rugi) hehe..
Eksterior & Interior
Kalau kamu lihat foto saya, ada dua sisi katedral satu yang ada kubahnya, satu yang banyak pilarnya. Ini karena katedral terletak di satu belokan besar gitu.
Di sebelah utara dan selatan bagian kubah adalah transept lebar, masing-masing dengan portico setengah lingkaran; di sebelah timur terletak paduan suara dan Kapel Yesus, sementara bagian tengah gereja dan pintu "depan" ada di sebelah barat. Membingkai fasad barat, menara lonceng kembar menjulang hampir 213 kaki (65 meter) di atas lantai. Menara barat daya ini dikenal dengan Tangga Geometris , yang mengarah ke perpustakaan dan arsip katedral. Ada sekitar 300 monumen di dalam katedral. Di Apse di sebelah timur Chancel adalah Kapel Memorial Amerika (sebelumnya Kapel Yesus), yang didedikasikan pada tahun 1958 untuk tentara AS yang terbunuh dalam Perang Dunia II. Dari fasad barat ke ujung timur Apse, ukuran St. Paul hampir 515 kaki (157 meter); termasuk anak tangga barat, panjang total struktur adalah 555 kaki (170 meter).
Interior yang tinggi dan megah lalu membawa imajinasi saya membayangkan suasana grande ketika Lady Di sama Charles dulu menikah disini...
Tiket
Katedral adalah gereja yang full functioning dengan jadwal doa setiap jam dan daily service. Biaya masuk turis di pintu adalah £ 20 untuk orang dewasa (Januari 2019, online lebih murah), tetapi tidak ada biaya yang dikenakan kepada jemaat.
source: visitlondon.com |
source: es.goldentours.com |
source: avinteractive.com |
Terimakasih sudah mampir, nantikan tulisan saya berikutnya mengenai obyek lain di London :)
Saturday, May 4, 2019
The View from the Shard - Exotisme Pemandangan dari Bangunan Tertinggi di London
Kalau kamu merencanakan sebuah liburan istimewa maka kamu harus lihat ini! The View at The Shard menawarkan pengunjung pemandangan 360 ° yang indah tanpa terhalang, sejauh 40 mil melintasi London dan sekitarnya.
Ini benar-benar harus dilihat setidaknya sekali seumur hidup.The Shard adalah gedung pencakar langit 87 lantai, yang terletak di jantung kota London Juga disebut sebagai "pecahan kaca" atau "pecahan beling" (shard/SHärd/noun: a piece of broken ceramic, metal, glass, or rock, typically having sharp edges).
Konstruksi bangunan ini dimulai pada tahun 2009 dan selesai tiga tahun kemudian pada 2012, menjadikannya bangunan tertinggi di Eropa Barat. Obyek wisata ini masih terbilang baru bagi turis yang datang ke London, diresmikan walikota London pada tahun 2013.
Sebuah objek wisata yang terletak di gedung tertinggi di London, The Shard. Daya tarik utama wisata ini adalah menawarkan pemandangan untuk pengunjung dari gedung pencakar langit, dengan dua platform penglihatan di dalam gedung: yang pertama adalah galeri indoor tiga tingkat di Level 69, dan yang kedua adalah sebagian ruang outdoor galeri di Level 72.
Daya tarik lain yaitu obyek ini memiliki toko suvenir di lantai dasar serta 'The Sky Boutique,' di Level 68, dengan aneka suvenir limited edition, berarti boleh dibilang ini adalah toko tertinggi di London. Terletak di 32 London Bridge St, London SE1 9SG, lokasi gedung sangat mudah dicapai dengan bis maupun underground karena terletak tepat di sebelahnya adalah London Bridge Bus Station atau kalau kamu menggunakan underground, stasiun besar terletak tepat di bawah gedung ini yaitu London Bridge Station. Saya sendiri memilih moda transportasi menggunakan River Cruise sekalian ganjal perut dengan sandwich dan kopi untuk menghemat waktu. Ambil rute dari London Eye Waterloo Pier menuju London Bridge Pier, nggak terlalu lama hanya sekitar 20 menit. Lalu sambung jalan kaki sekitar 6 menit. Enaknya ambil moda ini, sepanjang perjalanan cruise ini kamu bisa menikmati pemandangan landmark nya London di sepanjang kiri kanan sungai dengan guide yang bercerita melalui loudspeaker.
Pintu masuk ke The View From the Shard berada di Joiner Street dekat Stasiun London Bridge. Setelah memasuki lobi dan melewati security , ada kesempatan bagi pengunjung untuk berfoto di depan layar hijau, di mana pemandangan dari The Shard di safe, yang dapat dibeli ketika kamu pulang.
Di sepanjang dinding lobi, kamu bisa menikmati peta animasi dan layar video perjalanan sejarah lokasi The Shard's London Bridge. Dari film dan animasi ini juga saya mendapat informasi tentang London dan The Shard. Ada sebuah grafik yang bergerak secara live menunjukkan bagaimana bangunan terhubung dengan sistem transportasi kota, menunjukkan lift yang bergerak di dalam gedung dan lalu lintas kereta yang berjalan di bawahnya secara real time.
Pengunjung menggunakan dua lift naik dan dua lift turun yang diatur dengan jalur antrian oleh para petugas. Lift ini berjalan dengan kecepatan enam meter per detik, membuat total waktu untuk naik dari Level 1 ke Level 68 sekitar satu menit doang. Canggih ya?
Pengalaman naik.
Kita akan naik lift sampai lantai 33 untuk masuk lagi ke antrian singkat di Transfer Level. Di lantai ini sambil antri kamu bisa menikmati gambar gambar Sungai Thames yang melengkung di sepanjang lantai di mana London secara geografis dipetakan dalam 200 kalimat yang tertulis di dinding dan lantai, masing-masing menggambarkan bagian kota yang berbeda, sehingga antrian tidak terasa tau tau kamu sudah bisa naik lagi ke lantai 68 yaitu lantai Cloudscape. Di lantai ini kamu akan langsung terpesona oleh pemandangan kota termasuk London Bridge dari ketinggian, yang diliputi dengan pemandangan awan yang membuat kamu berdebar karena keindahannya.
Griya tawang lantai 68 dinamai Cloudscape, karena melihat awan sepertinya dekat |
Selesai menikmati Cloudscape, kamu bisa naik lagi Galeri tawang indoor di lantai 69. Ini adalah galeri tawang utama yang memberikan tampilan 360 derajat hingga 40 mil (60 km). Kenapa dibilang indoor, karena kamu menikmati pemandangan 360 derajat melalui dinding kaca. Lantai ini dilengkapi dengan digital "Tell: scope" (nulisnya emang gitu, tell scope bukan telescope hehe) di mana pengunjung dapat menjelajahi pemandangan kota di sekitar secara real time, serta menawarkan pemandangan siang dan malam hari yang telah direkam sebelumnya, sepenuhnya interaktif dan mampu mengidentifikasi lebih dari 200 landmark terkenal dan tempat-tempat menarik, menawarkan informasi dalam 10 bahasa (tapi ga ada Bahasa Indonesia yaa). Lanjut yuu...
www.tellscope.com |
Berikutnya kita naik lagi ke galeri tawang outdoor di Level 72 yang dinamai Skydeck - pada ketinggian 800 kaki / 244 m dimana ini adalah tingkat tertinggi bangunan. Sampai di lantai 72 begitu pintu lift terbuka...wuushhh...kamu bisa langsung merasakan angin menerpa wajah kamu. Ya..soalnya disini semi outdoor jadi kamu bisa melihat langit tanpa batas kaca. Kamu bisa mendapatkan pandangan 360 derajat di sekitar bangunan dan sebagian udara terbuka, dan memungkinkan kamu untuk melihat puncak bangunan. Hmmm...indah bangeet meski agak gamang..Tapi tidak seperti di Rockefeller Center Building di NY di sini enak lah nggak 100 persen outdoor jadi angin ga terlalu besar menurutku sih...
Setelah puas menikmati seluruh pemandangan, waktunya turun deh, para tamu tiba kembali di lobi di lantai dasar di mana ada toko suvenir yang menawarkan oleh-oleh. Oya seluruh objek wisata menawarkan akses Wi-Fi gratis ya...jadi kamu bisa menikmatinya sambil memesan dan menyeruput secangkir capuccino di tempat ini.
Tiket nya mahal ga sih? Iya !
Tiket sudah bisa dipesan sebelumnya, berikut waktu dan tanggalnya. Biaya untuk orang dewasa adalah £ 42 dan untuk anak-anak £ 35. Kalikan saja dengan kurs sekitar 18.000 -18500. Pada rasio harga terhadap tinggi, Shard adalah gedung pencakar langit paling mahal untuk dikunjungi di dunia.
Saya sendiri sudah beli kartu London Pass yang satu paket dengan Oyster Card, sehingga dapat harga paket beberapa obyek wisata dengan lebih ekonomis.
Toilet.
Bahkan toilet untuk pengunjung pun disini punya daya tarik loh. Fasilitas kamar kecil memiliki jendela panorama yang menampilkan pemandangan Sungai Thames dan Kota London yang terlihat langsung dari kursi toilet, dengan tirai listrik opsional !
Oya sebelum ke sini sebaiknya kamu teliti dulu waktu kunjungnya, soalnya sewaktu waktu ada perubahan jam - terutama kalau lagi ada acara. Nah sebelum kamu meninggalkan gedung jangan lupa lihat foto kamu kalau suka kamu bisa bayar 18 Pound, kalau nggak suka yaa tinggalin aja. Mereka akan kirim soft copy foto kamu via email selain yang versi cetak bisa langsung di bawa pulang.
Nah itu sekelumit catatan perjalananku ke London 5-15 Maret 2019. The Shard ini recommended banget dan sama sekali ga akan nyesel deh kalau kamu masukkin ke dalam itinerary kamu..
Ikuti perjalananku berikutnya ke St Paul's Cathedral yaa
Terimakasih sudah mampir :)
Visit:
https://www.the-shard.com/
Subscribe to:
Posts (Atom)